Pages

23.8.13

Post from past: run with cinnamon


"emotional hurt is the price a person has to pay in order to be independent" -Haruki Murakami

mungkin kutipan di atas dapat sedikit mengelus keresahanku dalam tulisanku sebelumnya. rasa yang tidak menyenangkan adalah hal lumrah terjadi untuk bisa berdiri sendiri. saat aku membaca kalimat itu dalam buku yang baru tadi siang aku beli (20% discount, cyin), rasanya inginku berseru murakami adalah ayah ketigaku!
entah sudah berapa banyak uang yang aku keluarkan untuk membeli buku. untuk si bulan, ia sependapat denganku tentang spending a lot on great booktetapi tidak untuk ibuku yang membaca buku untuk mengisi kebosanannya menunggu (bahkan sekarang ia harus menelan ludahnya sendiri ketagihan ber-bb-an ria). why you have to think a lot with your overload money when you can buy a lot of books, also for me, and bags? ya, apabila aku adalah jutawan, uangku bisa habis untuk dua hal tersebut. mungkin yang menjadi a-moment-to-think-a-lot adalah ketika uangmu terbatas dan ada dua buku agung di depan matamu. ya, itu yang terjadi tadi siang. maybe i was a book-store-stuck kind of person yang bisa satu jam berada di satu rak yang sama (atau berbeda dan bolak-balik) untuk menentukan buku mana yang pantas untuk uangku saat ini lacurkan.

pilihan pun diputuskan pada kumpulan jurnal Haruki Murakami ini (ya, saingannya sendiri juga Murakami sehingga ini memang pertarungan sulit untuk kedua buku yang pantas uangku hamburkan). sebuah jurnal yang ditulis sebagai pendamping kegiatan berlarinya. aku memilihnya karena kebetulan aku dan si bulan sedang melakukan rutinitas berlari di pagi/sore hari. seperempat buku sudah ku telan, walaupun belum terserap habis gizinya, dan fase yang Murakami alami sedang si bulan alami juga. aku belum bisa bercerita panjang karena kebetulan jari-jariku kurang bersahabat baik dengan layar sentuh ponselku.

aku merasa memiliki seorang ayah baru saat aku membaca pemikiran Murakami dalam bab pertama buku ini ketika ia harus menerima segala kritikan yang kurang menyenangkan tentang karyanya. Baginya, setiap individual memiliki caranya sendiri untuk mengungkapkan ekspresinya dalam segala hal, bahkan saat proses memahami pun.
It's precisely because people are different from others that they're able to create their own independent selves.
Kind of liberalism, but i prefer not to be a total liberal person as i quoted it. Aku pernah membaca sebuah spanduk toko buku kecil di dekat rumah si bulan berkata bahwa liberalisme adalah orang-orang yang terlalu open minded hingga their brain have fallen out. Aku selalu tersenyum geli tiap kali melihat spanduk itu. Apabila kalian tahu semacam apa toko buku itu, kalian akan lebih mengerti apa yang mereka coba sampaikan.

Kembali ke "papa" Murakami, pendapatnya itu sebenarnya adalah dukungan untuk para kaum hipster untuk memunculkan masa post-post-modern. Itu yang pernah aku dengar dan heran seperempat hidup kenapa yang menjelaskan masa itu tidak memberi nama baru. seperti membenarkan anggapan bahwa sudah tidak ada lagi filsuf dengan pemikiran mereka sendiri setelah Satre. well, english has more than hundred, ma'am or sir. menjadi hipster itu tidak salah, karena menurutku ada pengkategorian hipster dalam society, perhaps later i would love to talk about it. namun mengatakan "i want to be different .. just like everyone else" memiliki ironi sendiri untuk kaum muda kini. bukan kah sama saja mereka menjadi seperti orang lain tapi dengan tagline indie-ism? mungkin pembelaan untuk keadaan ini adalah "saya sedang mencari jatidiri" en klaar is kees ..

ya, dengan mengutip kutipan teratas, seperti membela juga pencarian jatidiri ini, sakit hati itu wajar. aku lupa siapa yang pernah mengatakan ini, saat kamu merasa terpuruk di saat itu lah kamu setingkat lebih pintar, ya hampir mirip seperti itu.

ini belum menjadi kesimpulan dari keresahanku sebelumnya, ini masih awal.
awal di mana aku terngiang-ngiang akan rasa coklat kayu manis yang tadi siang aku teguk sambil membaca buku ini. now my peppermint tea has new friend.

No comments:

Post a Comment