Pages

31.3.14

ada yang menangis lebih keras lagi

30 Maret 1853, lahir seorang pria yang setelah kematiannya baru diakui keberadaannya. ia hidup di mata dunia ketika ia sudah meninggalkan dunia.

Kemarin, tanggal 30 Maret 2014, seorang perempuan menuliskan betapa ia muak dengan keadaannya saat ini. tidak bisa menjadi seseorang yang berarti hanya karena ia tidak berhasil mencapai satu tujuan yang ia sudah rencanakan beberapa tahun sebelumnya. kesal mendengar orang-orang besar tertawa tiap kali ia menyajikan bahan-bahan mentah yang siap untuk diolah dan dilahap habis.

lalu,
apa kabar Van Gogh, sayang?

27.2.14

what are you doing? hand stand!

East meets West - Yang Liu

Sungguh, ini bukan tulisan ilmiah atau esai serius dengan segala banyak kutipan dari berbagai macam buku teori. tulisan ini hanya sebuah pemikiran ringan kala aku dan si bulan sedang duduk menikmati fast food merayakan gaji pertama hasil (membantu) penerjemahan (dosenku). lupa apa yang kami bicarakan pada awalnya tapi dimulai ketika si bulan menceritakan tentang istilah Sastra Dunia yang diserukan oleh Goethe. Dalam perbincangan tentang Sastra Dunia ada pendapat bahwa "sebuah negara/wilayah dikatakan sudah beradab bisa dilihat dari karya sastra yang dihasilkannya" (kurang lebihnya begitu). Apabila kita menyetujui pendapat itu, berarti kita menyetujui apabila orang Indonesia dikatakan manusia purba.

Tidak, dalam tulisan ini aku tidak akan membahas bagaimana sastra Indonesia muncul dan berkembang. aku belum memiliki cukup pengetahuan untuk membahas hal tersebut. Bahkan tulisan ini tidak akan membicarakan tentang sastra pula.