hari ini, id-ku sedang direpresi habis-habisan. entah dari apa yang aku lihat dalam bentuk gambar atau yang aku lihat secara langsung. negosiasi aku lakukan malam ini bersama dengan id, ego, dan superego. secara tak sadar, ego melakukan mekanisme pembentukan reaksi. manifes yang kuucapkan berbeda dengan laten yang bergejolak di dalam. superego membuat ego idealnya agar aku tak terlalu gegabah dengan hasrat hari ini. insting kehidupan yang sekaligus menjadi insting kematian. bukan mati secara terang-terangan, tetapi mati perlahan di lain hari. id berkata agar aku tidak merepresi insting ini, id menyadarkan ego, apabila aku merepresinya maka id merajai tindak-tandukku di kemudian hari. akan ada memori dari ketidaksadaran muncul tiap kali insting itu dibangkitkan oleh satu hal kecil. bisa semakin psikosomatik sajalah aku. rusak tubuh ini perlahan tak tahu apa obatnya selain memain-mainkan tiga kawan-musuh itu.
aku bernegosiasi dengan superego agar tak memaksakanku merepresi insting erosku ini. superegoku pun menerimanya dan bernegosiasi dengan ego agar ia melakukan pekerjaannya sehingga id mendapatkan kepuasannya walaupun secuil...
secuil...
secuil seperti saat dia menyelesaikan pembicaraannya...
dikutuk habis mungkin aku oleh orang banyak di luar sana. tak puas akan apa yang sudah aku dapat
mereka hanya tidak tahu siapa-apa saja yang menghilang dariku. dan tak usah tahu.
painting:
sodam lim (korean, b. 1985), city garden, 2011. oil on canvas, 114 x 188 cm.
No comments:
Post a Comment